Pernahkah kamu pergi ke pantai? Mengapa air laut naik dan turun? Bagi kamu yang tinggal di daerah pantai, gejala alam berupa naik turunnya air laut tentu sudah tidak asing lagi. Peristiwa naiknya permukaan air laut disebut dengan pasang, sedangkan peristiwa turunnya air laut disebut dengan surut. Dalam sehari, rata-rata akan terjadi dua kali pasang dan dua kali surut. Mengapa demikian? Pasang dan surut air taut dipengaruhi oleh gaya gravitasi bulan dan matahari. Bulan yang lebih dekat dengan bumi mempunyai pengaruh yang lebih besar pada pasang dan surutnya air laut dibandingkan dengan pengaruh gravitasi matahari. Pasang dan surut terbesar terjadi pada saat bulan baru dan bulan pumama karena pada saat itu, matahari, bulan, dan bumi berada dalam bidang segaris. Pasang terendah terjadi pada saat bulan perbani. Oleh karena itu, pasang terendah disebut juga pasang perbani. Ketika pasang perbani, pasang terjadi serendah-rendahnya karena kedudukan matahari dan bulan terhadap bumi membentuk sudut 90 derajat. Oleh karena itu, gravitasi bulan dan matahari akan saling memperlemah. Perbedaan tinggi air pada saat pasang dan surut di laut terbuka mencapai 3 m. Tetapi, di tempat-tempat sempit seperti di selat atau di muara sungai, perbedaan tinggi air ini dapat mencapai 16 m. Bumi yang diselubungi air laut akan sangat dipengaruhi oleh gaya gravitasi bulan. Akibatnya, daerah yang berhadapan dengan bulan akan mengalami pasang, sedangkan daerah yang tegak lurus terhadap kedudukan bulan akan mengalami surut. Pasang surut laut adalah suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil. Pasang surut laut adalah gelombang yang dibangkitkan oleh adanya interaksi antara bumi, matahari dan bulan. Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah. Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang surut tidal range. Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit. Teori Pasang Surut Air Laut Berikut ini terdapat beberapa teori pasang surut air laut, terdiri atas 1 Teori kesetimbangan Equilibrium Theory Teori kesetimbangan pertama kali diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton 1642-1727. Teori ini menerangkan sifat-sifat pasut secara kualitatif. Teori terjadi pada bumi ideal yang seluruh permukaannya ditutupi oleh air dan pengaruh kelembaman Inertia diabaikan. Teori ini menyatakan bahwa naik-turunnya permukaan laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut King, 1966. Untuk memahami gaya pembangkit passng surut dilakukan dengan memisahkan pergerakan sistem bumi-bulan-matahari menjadi 2 yaitu, sistem bumi-bulan dan sistem bumi matahari. Pada teori kesetimbangan bumi diasumsikan tertutup air dengan kedalaman dan densitas yang sama dan naik turun muka laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut atau GPP Tide Generating Force yaitu Resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal, teori ini berkaitan dengan hubungan antara laut, massa air yang naik, bulan, dan matahari. Gaya pembangkit pasut ini akan menimbulkan air tinggi pada dua lokasi dan air rendah pada dua lokasi Gross, 1987. 2 Teori Pasut Dinamik Dynamical Theory Pond dan Pickard 1978 menyatakan bahwa dalam teori ini lautan yang homogen masih diasumsikan menutupi seluruh bumi pada kedalaman yang konstan, tetapi gaya-gaya tarik periodik dapat membangkitkan gelombang dengan periode sesuai dengan konstitue-konstituennya. Gelombang pasut yang terbentuk dipengaruhi oleh GPP, kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi, dan pengaruh gesekan dasar. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Laplace 1796-1825. Teori ini melengkapi teori kesetimbangan sehingga sifat-sifat pasut dapat diketahui secara kuantitatif. Menurut teori dinamis, gaya pembangkit pasut menghasilkan gelombang pasut tide wive yang periodenya sebanding dengan gaya pembangkit pasut. Karena terbentuknya gelombang, maka terdapat faktor lain yang perlu diperhitungkan selain GPP. Jenis Pasang Air Laut Pasang surut air laut di bedakan menjadi dua yaitu Pasang Laut Purnama spring tide Pasang laut purnama spring tide terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama. Pasang Laut Perbani neap tide Pasang laut perbani neap tide terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan seperempat dan tiga perempat. Faktor Penyebab Terjadinya Pasang Surut Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan teori kesetimbangan adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap matahari, revolusi bumi terhadap matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamis adalah kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi gaya coriolis, dan gesekan dasar. Selain itu juga terdapat beberapa faktor lokal yang dapat mempengaruhi pasut disuatu perairan seperti, topogafi dasar laut, lebar selat, bentuk teluk, dan sebagainya, sehingga berbagai lokasi memiliki ciri pasang surut yang berlainan Wyrtki, 1961. Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan bulge pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari Priyana,1994. Bulan dan matahari keduanya memberikan gaya gravitasi tarikan terhadap bumi yang besarnya tergantung kepada besarnya masa benda yang saling tarik menarik tersebut. Bulan memberikan gaya tarik gravitasi yang lebih besar dibanding matahari. Hal ini disebabkan karena walaupun masa bulan lebih kecil dari matahari, tetapi posisinya lebih dekat ke bumi. Gaya-gaya ini mengakibatkan air laut, yang menyusun 71% permukaan bumi, menggelembung pada sumbu yang menghadap ke bulan. Pasang surut terbentuk karena rotasi bumi yang berada di bawah muka air yang menggelembung ini, yang mengakibatkan kenaikan dan penurunan permukaan laut di wilayah pesisir secara periodik. Gaya tarik gravitasi matahari juga memiliki efek yang sama namun dengan derajat yang lebih kecil. Daerah-daerah pesisir mengalami dua kali pasang dan dua kali surut selama periode sedikit diatas 24 jam Priyana,1994. Tipe-Tipe Pasang Surut Bentuk pasang surut di berbagai daerah tidak sama. Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya. Hal ini disebabkan karena perbedaan respon setiap lokasi terhadap gaya pembangkit pasang surut. Menurut Romimohtarto dan Juwana 2007, dilihat dari pola gerakan muka lautnya, pasang surut di Indonesia dapat di bagi menjadi empat yaitu Pasut semi diurnal atau pasut harian ganda dua kali pasang dan dua kali surut dalam 24 jam, Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. misalnya di perairan selat Malaka Pasut diurnal atau pasut harian tunggal satu kali pasang dan satu kali surut dalam 24 jam, Periode pasangsurut adalah 24 jam 50 menit, misalnya di sekitar selat Karimata; Pasang surut campuran condong harian tunggal Mixed Tide, Prevailing Diurnal merupakan pasut yang tiap harinya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kali surut yang sangat berbeda dalam tinggi dan waktu, ini terdapat di Pantai Selatan Kalimantan dan Pantai Utara Jawa Barat. Pasang surut campuran condong harian ganda Mixed Tide, Prevailing Semi Diurnal merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi terkadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan memiliki tinggi dan waktu yang berbeda, ini terdapat di Pantai Selatan Jawa dan Indonesia Bagian Timur Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai. Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora,kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut. Pengaruh Pasang Surut terhadap Organisme Berikut ini terdapat beberapa pengaruh pasang surut terhadap organisme, terdiri atas Biota pada zona intertidal Menurut Prajitno, 2009. Biota pada ekosistem pantai berbatu adalah salah satu daerah ekologi yang paling familiar, habitat dan interaksinya sudah diketahui oleh ilmuan, penelitian diadakan di pulau cruger yang pantai utaranya merupakan freshwater air tawar dan berbatu. Fauna pada pantai berbatu pulau cruger berkarakteristik dominan pada binatang air tawar. Pantai yang terdiri dari batu-batuan rocky shore merupakan tempat yang sangat baik bagi hewan-hewan atau tumbuhan-tumbuhan yang dapat menempelkan diri pada lapisan ini. Golongan ini termasuk banyak jenis gastropoda, moluska dan tumbuh-tumbuhan yang berukuran besar. Dua spesies Uttorina undulata dan tectarius malaccensis, tinggal dan hidup di bagian batas atas dari pantai di bawahnya berturut-turut ditempati oleh jenis spesies lain monodonta labio dan Nerita undata. Kemudian oleh cerithium morus dan turbo intercostalis. Akhirnya pada batas yang paling bawah terdapat lambis-lambis dan trochus gibberula Hutabarat, 2008. Pola adaptasi organism intertidal Bentuk adaptasi adalah mncakup adaptasi structural, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Adaptasi structural merupakan cara hidup untuk menyesuaikan dirinya dengan mengembangkan struktur tubuh atau alat-alat tubuh kearah yang lebih sesuai dengan keadaan lingkungan fisiologi adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara penyesaian proses-proses fisiologis dalam tubuhnya. Adaptasi tingkah laku adalah respon-respon hewan terhadap kondisi lingkungan dalam bentuk perubahan tingkah laku. Manfaat Pasang Surut Air Laut Peristiwa pasang surut air laut bermanfaat untuk hal – hal sebagai berikut Pembuatan garam, Persawahan Pasang Surut, Berlayar atau berlabuhnya kapal di dermaga yang dangkal, Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut PLTPs Penggerak Generator Listrik, dsb Daftar Pustaka Gross, M. Oceanography ; A View of Earth Prentice Hall, Inc. Englewood Cliff. New Jersey King, C. A. M. 1966. An Introduction to Oceanography. McGraw Hill Book Company, Inc. New York. San Francisco. Mac Millan, C. D. H. 1966. Tides. American Elsevier Publishing Company, Inc., New York Pariwono, 1989. Gaya Penggerak Pasang Surut. Dalam Pasang Surut. Ed. Demikianlah pembahasan mengenai Pasang Surut Air Laut – Pengertian, Teori, Jenis, Faktor, Tipe, Pengaruh dan Manfaat semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. Baca Juga Penelitian adalah Kesehatan Lingkungan Kartu Kredit adalah Teori Kendala adalah E-Banking adalah Pengertian Simplex Half Duplek Full Duplek
Ritualdi Pantai Payangan Jember viral di medsos. Memakan korban, rupanya kondisi laut saat itu sedang dalam dalam keadaan mendekati surut.
ArticlePDF Available Abstract and Figuresp>Selat Bali sebagai penghubung Pulau Jawa-Bali semakin berkembang seiring peningkatan ekonomi dan wisata kedua pulau tersebut. Penelitian terhadap dinamika kondisi atmosfir kaitannya terhadap pergerakan arus laut di Selat Bali bagian Utara dengan memanfaatkan data arus permukaan laut yang dipisahkan menjadi komponen harmonik dan non-harmonik, citra satelit awan, curah hujan serta kondisi angin permukaan dan lapisan atas diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan terkait perubahan kondisi arus permukaan mengacu pada perubahan kondisi fisis atmosfir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus permukaan Selat Bali didominasi oleh arus harmonik pada arah meridional Utara- Selatan dengan nilai perbandingan rata-rata kecepatan terhadap arus non-harmonik residu sebesar Angin lokal yang berhembus tidak berdampak langsung terhadap pergerakan arus akibat luas Selat Bali yang sempit sehingga stress angin yang ditimbulkan tidak cukup kuat untuk membangkitkan arus residu permukaan. Tendensi arah angin monsun dari Barat- Barat Laut pada puncak musim hujan juga memiliki hubungan yang sangat lemah terhadap arus residu permukaan yang ditimbulkan. Angin maksimum serta faktor cuaca lain berupa hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir juga tidak berdampak langsung terhadap pergerakan arus residu di Selat Bali bagian Utara. 25 kg were not compatible. The results of the analysis showed that there was a significant difference in musculoskeletal complaints of with a p value of p . Fatigue also did not contribute to the work productivity of transport workers, because the obtained p value = in group I and p value = in group II p> Based on this analysis, it can be concluded that the weight of the load being upheld results in differences in musculoskeletal complaints and fatigue in the transport workers, but does not contribute to the work productivity of the transport workers. Dony KushardonoMengkaji spesifikasi data satelit Himawari-8 dan -9 serta potensi pemanfaatan datanya Ida NarulitaSpatial and temporal distribution of rainfall was studied to obtain a basic information on water resources management in the cerucuk watershed. The data used in this study are rainfall data of five rainfall stations in the study area. Spatial distribution of rainfall was prepared using isohyets methods. Temporal variability of rainfall were analyzed by statistical methods. Identification of rainfall variability index have determined and analyzed by statistical methods. The results showed that the spatial and temporal distribution of rainfall of Cerucuk watershed influenced by the topography. The annual cycle of rainfall have indicated equatorial type, where the peak rainfall occurs twice a year, in April and December. The monthly rainfall of Cerucuk watershed ranges from 160 mm to 600 mm with average annual rainfall was about 3320 mm. The spatial and temporal distribution of rainfall of Cerucuk watershed influenced by seasonal winds monsoon, the ITCZ, topography and landuse changes. The annual rainfall, monthly rainfall intensity and monthly maximum rainfall of Buluh Tumbang rainfall station show a downward trend, while in Pilang station show a constant value. The tendency of temporal variation of rainfall, maximum rainfall and rainfall intensity of the stations are associated with land cover changes. Distribusi spasial dan temporal curah hujan dipelajari untuk memberikan informasi dasar dalam pengelolaan sumber daya air DAS Cerucuk. Dengan menggunakan data dari 5 stasiun curah hujan yang tersebar di daerah kajian, distribusi hujan spasial disusun menggunakan metode isohyet dan distribusi temporal dipelajari dengan metoda statistik. Identifikasi Indeks Variabilitas Hujan ditentukan dan dianalisis dengan metode statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa distribusi curah hujan spasial bulanan dan tahunan di DAS Cerucuk dipengaruhi oleh topografi. Siklus curah hujan menunjukkan tipe ekuatorial, dimana puncak curah hujan terjadi dua kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan Desember. Curah hujan rata-rata wilayah bulanan berkisar 160 mm - 600 mm, curah hujan tahunan wilayah rata-ratanya berkisar 3320 mm. Variasi temporal curah hujan DAS Cerucuk dipengaruhi oleh angin musim, ITCZ, dan topografi, dan perubahan tutupan lahan. Curah hujan rata-rata tahunan, intensitas hujan harian dan hujan maksimum harian rata-rata di Stasiun Buluh Tumbang menunjukkan kecenderungan turun, sementara di Stasiun Pilang menunjukkan nilai yang cenderung konstan. Kecenderungan variasi temporal dari curah hujan, hujan maksimum harian rata-rata dan intensitas hujan harian di kedua stasiun ini berhubungan dengan perubahan tutupan Hubungan antara Pasang Surut Air Laut dengan Sedimentasi yang Terbentuk Studi Kasus Dermaga Pelabuhan Petikemas SurabayaLailatul QhomariyahDan YuwonoQhomariyah, Lailatul dan Yuwono. 2016. Analisa Hubungan antara Pasang Surut Air Laut dengan Sedimentasi yang Terbentuk Studi Kasus Dermaga Pelabuhan Petikemas Surabaya. Jurnal Teknik ITS. vol. 5, No. 1, ISSN 2337-3539Studi Pola Sirkulasi Arus di Perairan Pantai Provinsi Sumatra BaratDenny SugiantoAgus Nugroho DanSugianto, Denny Nugroho dan Agus. 2007. Studi Pola Sirkulasi Arus di Perairan Pantai Provinsi Sumatra Barat. Jurnal Ilmu Kelautan. vol. 12, no. 2, hal 79-92. ISSN SuryadiSugarinWirjohamidjojo Suryadi, Sugarin. 2008. Praktek Meteorologi Kelautan. Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Apabilabulan sedang naik atau bulan mengambang menandakan air pasang/naik, dan jika bulan telah tergelincir atau turun menandakan air surut. Sedangkan tentang bintang, mereka tidak mengetahui apa pengaruhnya terhadap laut ataupun tanda-tanda lainnya. Sedikit yang mereka ketahui tentang bintang hanyalah bintang timbul di malam hari waktu cuaca
Jadwal Pasang Surut Air Laut Bali Terbaru Update September 2020 - Pulau Bali memang salah satu tujuan wisata yang sangat favorit, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara. Keindahan alam dengan budaya yang unik menjadi daya tarik tersendiri buat wisatawan. Tidak hanya itu, dengan wilayah yang memiliki pantai disetiap sudutnya tentu menciptakan destinasi wisata laut yang menarik. Salah satunya wisata memancing, banyak kapal yang sengaja disewakan untuk memancing. Bicara soal memancing, banyak hal yang perlu anda ketahui agar acara memancing bisa mengasikan. Salah satunya penggunaan umpan yang tepat, teknik mancing yang benar dan memilih spot tempat mancing yang tepat. Selain itu ada hal yang tidak kalah penting yang harus anda ketahui yaitu mengetahui jadwal pasang surut air laut. Pasang surut air laut digunakan sebagai prediksi aktifitas ikan pada suatu wilayah. Baca Juga √ 50+ Daftar Harga Reel Shimano Murah TerbaruTabel Pasang Surut Air Laut Bali Bulan September 2020 Untuk wilayah Bali sendiri mempunyai jadwal pasang surut air laut yang berbeda setiap harinya. Jadwal pasang surut tersebut dapat digunakan dibeberapa daerah bali dan sekitarnya seperti Banyuwangi, Jember dan Situbondo. Berikut jadwal pasang surut air laut Bali dan Sekitarnya Cara Membaca Tabel Pasang Surut Laut Jika Solunar Activity Aktifitas Solunar tidak menampilkan gambar ikan berarti aktifitas ikan pada hari tersebut sangat rendah. Jika Solunar Activity Aktifitas Solunar menampilkan 1 gambar ikan berarti aktifitas ikan pada hari tersebut cukup banyak. Jika Solunar Activity Aktifitas Solunar menampilkan 2 gambar ikan berarti aktifitas ikan pada hari tersebut tinggi. Jika Solunar Activity Aktifitas Solunar menampilkan 3 gambar ikan artinya aktifitas ikan pada hari tersebut sangat tinggi. ¤ Jadwal diatas akan mimin Update setiap Bulannya. Catatan Tabel diatas tidak direkomendasikan untuk panduan navigasi, namun hanya disarankan untuk prediksi pasang surut air laut buat pemancing angler.Dr-Ing. Widodo S. Pranowo (Kepala Laboratorium Data Laut dan Pesisir, P3SDLP) ikut berkontribusi sebagai narasumber dalam menyampaikan materi penyuluhan di Bali dengan tema besar cyber extention tersebut. Materi yang disampaikan antara lain adalah prediksi pasang surut di berbagai perairan Indonesia dan Peta Perkiraan Daerah Penangkapan Ikan.Pamedek menyeberang menggunakan perahu karet menuju Pura Luhur Tanah Lot, Rabu 24/11/2021. Times/Humas Polres Tabanan Tabanan, IDN Times - Pujawali Upacara besar Hindu Pura Luhur Tanah Lot sedang berlangsung dari Rabu 24/11/2021 sampai Sabtu 27/11/2021. Pihak panitia mengeluarkan jadwal pasang surut air laut yang bisa menjadi acuan bagi pamedek Umat Hindu Bali yang hendak bersembahyang ke Pura Luhur Tanah Lot. Berikut jadwalnya. Baca Juga 4 Cara Menjalani Hidup Menurut Sri Krishna, Segeralah Beradaptasi! Pura Luhur Tanah Lot Times/Humas Tanah LotKamis 25/11/2021 Pasang Surut Wita Pasang Wita Surut Wita Jumat 26/11/2021 Pasang Wita Surut Wita Pasang Wita Surut Wita Sabtu 27/11/2021 Pasang Wita Surut Wita Pasang Wita Surut Wita. 2. Tidak ada protokol khusus yang diterapkan ke pamedek selama pujawaliPamedek menyeberang menggunakan perahu karet saat hendak bersembahyang ke Pura Luhur Tanah Lot. Times/Humas Polres TabananKepala Divisi Promosi dan Pengembangan Daerah Tarik Wisata DTW Tanah Lot, Ni Made Suarniti, mengatakan selama pujawali tidak ada penerapan protokol khusus kepada pamedek."Sama seperti protokol kesehatan yang diterapkan selama ini. Tidak ada yang khusus. Pemedek diharapkan tetap memakai masker selama melakukan persembahyangan," ujarnya, Rabu 24/11/2021.Kata dia, jalannya persembahyangan berlangsung normal seperti biasa. Tidak menerapkan nomor antrean maupun jam-jam tertentu untuk melakukan persembahyangan di Pura Tanah Lot."Kami sudah umumkan waktu jadwal pasang surut air laut, sehingga pamedek bisa mengatur waktunya bersembahyang," katanya. Baca Juga Syarat Masuk Agama Hindu, Harus Melalui Ritual Sudhi Wadhani 3. Jika air laut pasang, pamedek masih bisa melakukan persembahyangan dengan menaiki perahu karetPamedek menyeberang menggunakan perahu karet saat hendak bersembahyang ke Pura Luhur Tanah Lot Times/Humas Polres TabananMenurut Suarniti, pamedek yang datang selain sembahyang di Pura Luhur Tanah Lot, ada juga yang hanya sampai Pelinggih Penghayatan Madya Mandala saja."Jadi pamedek ini datang untuk sembahyang sudah terpecah dua. Sehingga protokol kesehatan bisa diterapkan dan tidak menimbulkan antrean," yang datang selama air laut sedang pasang, kata Suarniti, biasanya hanya sembahyang sampai kr Pelinggih Penghayatan saja. Tetapi ada juga yang tetap sembahyang ke Pura Luhur Tanah Lot."Jika air laut sedang pasang dan tetap hendak sembahyang ke Pura Luhur Tanah Lot, sudah ada lifeguard dan polair yang membantu menyeberangkan dengan perahu karet," ungkapnya. BANJARMASINPOSTCO.ID, BANJARMASIN - Hari ini puncak maksimum ketinggian pasang air laut di Kotabaru yakni 2,9 meter. Sementara pada ketinggian pasang surut maksimum di Muara Sungai Barito esok hari mencapai ketinggian 2.8 meter. Forecaster on Duty BMKG Maritim, Cecylia Putri Mawarni mengatakan, adanya potensi banjir rob di beberapa wilayah di Pembentukanpasang surut air laut sangat dipengaruhi oleh gerakan utama matahari dan bulan, (Ongkosongo, 1989), yaitu: Revolusi bulan terhadap bumi, dimana orbitnya berbentuk elips dan memerlukan periode untuk menyelesaikan revolusi itu selama 29,5 hari. Revolusi bumi terhadap matahari dengan orbitnya berbentuk elips, periode yang diperlukan .